PARBOABOA – Bagi sebagian orang, paralayang menjadi salah satu olahraga yang enggan untuk dicoba.
Namun, untuk sebagian orang lagi, olahraga ekstrem yang satu ini sangat diminati karena memberikan sensasi baru dalam dunia olahraga.
Paralayang adalah olahraga ekstrem terbang bebas yang menggunakan sayap kain atau parasut. Para penerbang akan meluncur dari ketinggian tertentu dan bergantung pada angin dan termal udara untuk menjaga ketinggian dan mengontrol arah terbang. Untuk lepas landas, para penerbang mengandalkan kaki mereka sendiri.
Olahraga ekstrem yang satu ini memberikan sensasi terbang bebas seperti burung dengan pemandangan yang menakjubkan di bawah kaki kita. Dan untuk mendapatkan pengalaman tersebut harus melalui pelatihan dan memiliki mental pemberani.
Berikut ini, Parboaboa telah merangkum sejarah hingga mekanisme penerbangannya dengan lengkap. Mari jelajahi dunia paralayang lewat artikel ini.
Sejarah Paralayang di Indonesia
Dilansir melalui laman paragliding.web.id, pada 1988, seorang fotografer dari Perancis memberikan sebuah parasut paralayang kepada Lody Korua sebagai bentuk dari rasa terima kasihnya karena telah menemani Tim Ekspedisi Prancis ke Pulau Seram.
Setelah disimpan cukup lama, parasut ini dipinjamkan kepada Dudy Arief Wahyudi, yang kemudian dibawanya ke Yogyakarta.
Menggunakan parasut ini, Dudy dan Gendon Subandono belajar sendiri dengan mempelajari buku manual yang tersedia, dan inilah awal mula perkembangan olahraga paralayang di Indonesia. Parasut tipe Drakkar Everest ini menjadi parasut pertama yang digunakan untuk belajar oleh banyak orang.
Awalnya, olahraga paralayang dikenal sebagai “olahraga terjun gunung”. Kelompok Terjun Gunung Merapi yang didirikan di Yogyakarta menjadi salah satu cikal bakal komunitas olahraga ekstrem ini. Selain itu, ada seorang turis asal Perancis bernama Bernard Fode (alm) yang menetap di Bali pada tahun 1990 dan memulai kegiatan terbang paralayang di Pantai Timbis, Bali.
Selanjutnya, berbagai penggiat mulai meramaikan olahraga ini. Pada tahun 1992, hanya ada 5 parasut paralayang di Indonesia. Lokasi-lokasi seperti Puncak, Bukit Sentul, Lido (Jawa Barat), Pantai Parangtritis (Yogyakarta), dan Timbis (Bali) menjadi tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan paralayang pada saat itu.
Salah satu titik penting dalam perkembangan olahraga ini terjadi ketika istilah baru “Paralayang” mulai digunakan menggantikan istilah “terjun gunung”.
Perubahan istilah ini resmi diumumkan saat Eksebisi Gantolle dan Terjun Gunung di Gunung Haruman Garut pada tanggal 22 dan 23 Mei 1993. Pada akhir tahun 1993, Persatuan Paralayang Indonesia (PPI) didirikan sebagai organisasi pertama yang menaungi olahraga paralayang di Indonesia.
Pada awal tahun 1994, olahraga paralayang menjadi bagian dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) saat Rakernas di Lembang Bandung, di bawah naungan Pusat Gantolle Indonesia (PGI). Hertriono Kartowisastro, yang sebelumnya sudah aktif dalam FASI, turut mendorong perubahan ini.
Pada awal tahun tersebut, juga diadakan kejuaraan pertama dalam ketepatan mendarat paralayang di Puncak Bogor. Pada tahun 1995, kejuaraan nasional paralayang pertama diadakan di Wonogiri dan Kemuning, dengan partisipasi sekitar 20 peserta dari seluruh Indonesia.
Pada tahun 1996, paralayang resmi diakui sebagai bagian dari FASI. Pusat Gantolle Indonesia (PGI) mengubah namanya menjadi Pusat Layang Gantung Indonesia (PLGI) dalam munas FASI di Lembang.
Paralayang dinyatakan sebagai cabang olahraga yang setara dengan Gantolle. Pengakuan ini dari FASI memberikan dorongan bagi perkembangan paralayang pada tahun-tahun mendatang.
Panduan Lengkap bagi Pemula
Buat kamu yang tertarik dengan paralayang, berikut beberapa teori dasar yang penting untuk dipahami khususnya oleh para pemula.
1. Aerodinamika Paralayang
- Memahami prinsip dasar aerodinamika membantu dalam mengerti bagaimana sayap paralayang dapat menghasilkan gaya angkat dan mengontrol penerbangan.
- Profil airfoil, sudut serang, dan teori Bernoulli adalah konsep penting yang mempengaruhi terbang paralayang.
2. Pengendalian Terbang
- Pemahaman tentang bagaimana menggerakkan tubuh dan mengendalikan tali suspensi memengaruhi arah dan sudut terbang.
- Pelajari cara memutar, mendongak, dan menundukkan sayap untuk mengendalikan penerbangan.
3. Efek Termal dan Angin
- Mempelajari bagaimana termal dan angin bekerja membantu dalam memanfaatkannya untuk naik ke ketinggian dan menjaga penerbangan.
- Pahami cara mendeteksi termal dan menggunakannya untuk melayang lebih lama.
4. Lepas Landas dan Mendarat
- Pelajari teknik lepas landas dengan aman dan teknik mendarat yang tepat untuk menghindari cedera.
- Mengetahui bagaimana memanfaatkan angin saat lepas landas dan melibatkan kaki dalam mendarat.
5. Pengaruh Tekanan Udara
- Pemahaman tentang perubahan tekanan udara seiring dengan ketinggian dapat membantu dalam mengatasi efek-efek yang mungkin terjadi pada tubuh dan sayap.
6. Kondisi Cuaca dan Penerbangan
- Memahami bagaimana cuaca mempengaruhi penerbangan sangat penting untuk menghindari situasi berbahaya.
- Pelajari cara membaca prakiraan cuaca, mengidentifikasi tanda-tanda cuaca buruk, dan memutuskan apakah aman terbang.
7. Teknik Ground Handling
- Pemahaman tentang teknik mengendalikan sayap paralayang saat masih di tanah (ground handling) membantu dalam menghindari masalah saat lepas landas.
8. Perlengkapan dan Perawatan
- Pelajari fungsi dan perawatan peralatan, termasuk sayap paralayang, tali suspensi, harness, dan alat pelindung diri lainnya.
9. Tingkat Kesulitan Terbang
- Pemahaman tentang tingkat kesulitan terbang (seperti kondisi cuaca, lokasi, dan tipe penerbangan) membantu dalam mengambil keputusan yang tepat saat terbang.
10. Keselamatan dan Aturan
- Pahami aturan dan protokol keselamatan paralayang yang meliputi hal-hal seperti memakai alat pelindung diri, komunikasi dengan penerbang lain, dan memprioritaskan keselamatan di atas segalanya.
Perbedaan Paralayang dan Paragliding
Paralayang dan paragliding adalah istilah yang sering digunakan secara bergantian, karena merujuk pada aktivitas yang sama yaitu, terbang menggunakan parasut . Walaupun keduanya memiliki kesamaan dalam hal konsep, namun ada beberapa perbedaan antara keduanya.
Yang pertama, Sayap paralayang lebih lebar, tapi punya ruang udara yang lebih sedikit. Ini membuatnya jadi lebih stabil dan mudah diarahkan oleh pilot.
Sedangkan sayap paragliding punya lebih banyak sel atau ruang udara. Karena itu, sayapnya lebih fleksibel dan memungkinkan pengendara untuk melakukan gerakan yang lebih rumit.
Perbedaan lainnya terletak pada cara terbang dan penggunaannya. Paralayang lebih umum digunakan untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Di sisi lain, paragliding lebih cocok untuk terbang dalam waktu yang lama dengan kecepatan lebih rendah.
Selain itu, paralayang umumnya dipakai untuk olahraga dan kompetisi, sementara paragliding lebih sering dipilih untuk rekreasi dan petualangan wisata.
Lokasi Wisata Paralayang
Indonesia memiliki banyak lokasi wisata paralayang yang menawarkan pemandangan indah dan pengalaman terbang yang spektakuler. Berikut ada beberapa lokasi wisata paralayang populer yang bisa kamu kunjungi.
1. Paralayang Batu Malang
Malang adalah nama Puncak Gunung Banyak, Kota Batu yang dulunya merupakan tempat landasan take-off atlet paralayang. Dan untuk saat ini, tempat ini telah dijadikan sebagai pusat latihan dan event paralayang se-Malang Raya yang diresmikan pada tahun 2000.
Selain menyediakan pelatihan dan keselamatan selama latihan, Puncak Gunung Banyak juga menyajikan sebuah pemandangan yang spektakuler untuk kamu nikmati. Maka, tak heran bila harga yang akan dikeluarkan tidaklah sedikit, namun itu sepadan dengan pengalaman dan sensasi yang akan kamu rasakan.
Lokasi paralayang terletak di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Tempat ini berbatasan dengan Kecamatan Pujon, di mana terdapat salah satu air terjun indah di Batu, yaitu Coban Rondo.
2. Bukit Santiong
Salah satu tempat wisata paralayang terbaik di Indonesia yang sangat direkomendasikan berikutnya adalah Bukit Santiong. Tiket masuk ke Bukit Santiong sangat terjangkau, hanya seharga Rp10 ribu per orang. Jika kamu ingin mencoba bermain paralayang, ada biaya tambahan sebesar Rp400 ribu per orang.
Dengan biaya masuk yang ekonomis seperti ini, kamu dapat menikmati keindahan alam yang memukau. Tempat ini terletak di Subang, Jawa Barat, dan menawarkan pemandangan alam yang sangat indah.
3. Bukit Paralayang Watu Gupit
Bukit Paralayang Watugupit di Jogja mempersembahkan keindahan alam yang menakjubkan. Keindahan alam ini dapat ditemukan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di area wisata Pantai Parangtritis. Untuk masuk ke tempat ini, ada biaya masuk sebesar Rp5.000 per orang.
4. Puncak Lawang, Sumatra Barat
Destinasi wisata paralayang yang menakjubkan dan indah berikutnya adalah Puncak Lawang. Dari ketinggian, pengunjung dapat melihat bukit-bukit yang masih hijau dan indah. Tempat ini terletak di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dan menawarkan pemandangan alam yang luar biasa.
5. Gunung Mas Bogor
Wisata paralayang yang perlu kamu kunjungi adalah Gunung Mas Bogor. Di sini, selain bisa mencoba bermain paralayang, kamu juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah. Ada banyak fasilitas di tempat ini, seperti kolam renang, flying fox, lapangan voli, dan masih banyak lagi.
Wisata alam ini berlokasi di Jl. Raya Puncak 8 Km, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Harganya juga terjangkau, hanya Rp6.000 per orang untuk tiket masuk.
Manfaat Olahraga Paralayang
Olahraga ekstrem paralayang memiliki berbagai manfaat yang melibatkan baik fisik, mental, maupun emosional. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
1. Kebugaran Fisik
- Paralayang melibatkan aktivitas fisik yang intens, termasuk berjalan, berlari saat lepas landas, dan mengendalikan sayap paralayang.
- Latihan ini meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan tubuh, dan koordinasi gerakan.
2. Keterampilan Motorik dan Koordinasi
- Mengendalikan sayap paralayang memerlukan keterampilan motorik yang baik.
- Pilot perlu mengkoordinasikan gerakan tubuh, tali suspensi, dan pengaturan sayap untuk mengontrol arah, kecepatan, dan penerbangan.
3. Meningkatkan Keterampilan Pengambilan Keputusan
- Paralayang melibatkan pengambilan keputusan cepat terkait dengan kondisi cuaca, arah terbang, dan taktik penerbangan.
- Pilot belajar untuk menilai risiko dan membuat keputusan yang baik dalam situasi yang berubah-ubah.
4. Menantang Komfort Zone
- Terbang di udara membawa sensasi yang berbeda dan menantang batasan zona nyaman.
- Menaklukkan ketakutan dan menghadapi tantangan baru dapat membantu membangun kepercayaan diri dan mental yang tangguh.
5. Peningkatan Kepercayaan Diri
- Menguasai keterampilan terbang dan mengatasi ketakutan dapat meningkatkan rasa percaya diri.
- Mencapai tujuan terbang, terutama setelah melewati tantangan, memberikan kebanggaan dan kepuasan.
6. Mengatasi Ketakutan dan Tantangan
- Olahraga ini memungkinkan individu mengatasi ketakutan terhadap ketinggian dan tantangan lainnya.
- Menghadapi ketakutan dan mengatasi tantangan memberikan perasaan prestasi dan pertumbuhan pribadi.
7. Pengalaman Sensasi Unik
- Sensasi melayang-layang di udara memberikan pengalaman yang unik dan mendebarkan.
- Pemandangan indah dari ketinggian memberikan perspektif yang berbeda dan menginspirasi apresiasi terhadap keindahan alam.
8. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
- Terbang di udara dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, dan merangsang pelepasan endorfin yang meningkatkan suasana hati.
9. Menjalin Komunitas
- Paralayang membentuk komunitas di mana para penerbang dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan dukungan.
- Ini memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat serupa.
Nah, itulah rangkuman mengenai olahraga ekstrem paralayang yang telah lama ada dan berkembang di tanah air.
Buat kamu penyuka tantangan, ada baiknya kamu merasakan terbang bebas bagai burung dengan sejuta keindahan di bawah kakimu melalui paralayang. Nantikan info terbaru lainnya mengenai olahraga ekstrem hanya di Parboaboa.